Minggu, 08 Mei 2011 |

Sistem dan Prosedur Seleksi


Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-Approach. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur. Compensatory-Approach adalah sistem seleksi yang dilakukan dengan cara si pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak. Prosedur (proses) atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi perlu ditetapkan dengan cermat dan berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.


1) Tingkat- tingkat Seleksi
Tingkat – tingkat seleksi yang dilakukan oleh perusahaan ada tiga tingkat yaitu sebagai berikut:
a) Seleksi tingkat pertama
Dalam seleksi tingkat pertama yang dilakukan meliputi semua prosedur seleksi sejak dari surat lamaran sampai dengan pelamar dinyatakan diterima menjadi calon karyawan dengan status masa percobaan.
b) Seleksi tingkat kedua
Dalam seleksi tingkat kedua dilakukan seleksi atas calon karyawan yang berstatus masa percobaan. Caranya dengan mengamati dan menilai mental, perilaku, dan kemampuan nyata calon karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan serta kedisiplinan.
c) Seleksi tingkat ketiga
Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti prajabatan atau latihan yang diakhiri dengan ujian-ujian. Jika mereka lulus dari prajabatan  atau latihan, mereka akan dipromosikan dan diangkat menjadi karyawan tetap serta haknya akan diterima sepenuhnya. Apabila mereka diberhentikan  harus berdasarkan undang-undang yng berlaku.

2) Kendala-kendala Seleksi
Kendala-kendala seleksi tersebut antara lain berkenaan dengan tolak ukur, penyeleksi, dan pelamar.
a)      Tolak ukur
Kendala tolak ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar tolak ukur
 yang akan digunakan mengujur kulifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif. Misalnya mengukur kejujuran, kesetiaan dari prakarsa pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang diberikan sering didasarkan  pada pertimbangan yang subjektif saja.
b)      Penyeleksi
Kendala penyeleksi adalah kesulitan mendapatkanpenyeleksi yang benar-benar qualified, jujur, dan objektif penilainnya.
c)      Pelamar
Kendala pelamar adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar, karena mereka selalu menyatakan hal-hal yang baik-baik saja tentang dirinya untuk mengelabui penyeleksi.

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Kritik dan Sarannya ya...